Produksi Aneka Ternak Unggas Peternakan UNS
Syiva Levaza (H0518089)
Asal usul itik rambon
Itik rambon merupakan itik yang berasal dari jawa barat tepatnya di
daerah cirebon. Sesuai dengan daerah asalnya itik ini dikenal juga dengan
sebutan itik cirebon. Itik rambon merupakan hasil persilangan antara itik
cirebon yang kebal penyakit dan memiliki bulu indah dengan itik magelang yang memiliki kemampuan yang kuat untuk bertelur, tujuan persilangan pada itik rambon adalah untuk mendapatkan itik
silangan dengan hasil produksi telur yang tinggi. Sekilas tampilan itik rambon
seperti itik tegal, namun itik rambon memiliki ciri khas yaitu ketika usia 4
hingga 6 bulan pada bagian bulu sayap itik rambon berwarna putih. Itik rambon memiliki
keseragaman bentuk fisik yang khas jika dibandingkan dengan itik lokal yang
lainnya (Setioko et al., 2005)
|
Gambar itik rambon jantan |
Klasifikasi dan karakteristik itik rambon
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom (Animalia)
Filum (Chordata)
Kelas (Aves)
Ordo (Anseriformes)
Famili (Anatidae)
Genus (Anas)
Spesies (Anas platyrhynchos)
Subspesies (A. p. domesticus)
(Haqiqi, 2008).
Apabila dilihat dari bentuk fisik nya, ciri dan karakteristik itik
rambon adalah sebagai berikut ini. Itik rambon jantan: Rambon umumnya berwarna
cokelat namun bulu rambon jantan bagian kepala, sepanjang tilang belakang dan
ekor berwarna lebih gelap. Itik rambon jantan memiliki postur tubuh yang
tinggi, ukuran tubuh ramping dan lebih kecil dari betina. Itik rambon jantan memiliki leher lurus
dan panjang, mata bersinar dan paruh berwarna hitam. Bagian sayap itik rambon
jantan berwarna lebih terang, dan dibagian dalam sayap terdapat siritan
berwarna hitam, kaki ramping dan berwarna hitam, terdapat 2 hingga 3 bulu pada
ekor yang mencuat keatas atau biasa disebut dengan bulu luncur. karakteristik Itik rambon betina: Warna bulu itik
rambon betina umumnya memiliki warna cokelat kemerah-merahan. Bentuk tubuh itik rambon betina lebih besar dari yang jantan dan badannya terlihat tegak. Itik rambon betina memiliki leher yang lurus dan
panjang, mata bersinar dan pada bagian paruh berwarna hitam. Bagian sayap itik rambon
betina berwarna lebih terang, dan bagian dalam sayap terdapat siritan berwarna
hitam. Itik rambon betina memiliki kaki ramping dan berwarna hitam, ekor lebar dan tidak bengkok serta bulu
ekor terlalu mencuat ke atas. keunggulan itik rambon dibandingkan itik lokal yang lain yakni itik rambon memiliki ukuran tubuh
yang besar, dengan bobot dewasa itik rambon berkisar antara 1,4-2 kg, postur tubuh tinggi antara
45-50 cm (Kementan, 2013)
|
Gambar itik rambon betina |
Pakan
Pemberian pakan itik rambon pada dasarnya diberikan untuk memenuhi kebutuhan protein, jadi untuk pakan yang diberikan memerlukan kandungan protein yang tinggi. Pemberian pakan pada itik rambon ada 2 macam, yakni
1. Pakan lengkap dari satu jenis pakan saja, pakan bisa dalam bentuk mash, pellet, atau crumble yang semua unsur nutrisinya sudah lengkap (Cara ini biasa digunakan pada peternakan besar).
2. Pakan lengkap dari beberapa jenis bahan pakan, seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedelai, dan sebagainya (Cara ini biasa digunakan oleh peternak rakyat).
Berikut ini merupakan konsumsi pakan untuk itik rambon berbagai periode umur:
1. Umur 1-2 minggu 60 gr/ekor/hari.
2. Umur 3-4 minggu 80 gr/ekor/hari.
3. Umur 5-9 minggu 100 gr/ekor/hari.
4. Umur 10 minggu 150-180 gr/ekor/hari.
Berikut ini merupakan kebutuhan protein itik rambon berbagai periode umur:
1. Anak itik rambon (0-6 minggu) 20-22%.
2. Itik rambon dara (6-13 minggu) 16-18%.
3. Itik rambon dewasa (>13 minggu) 15-16% .
Berikut ini mrupakan bahan-bahan sumber protein yang dapat digunakan:
1. Bungkil kedelai (protein 40-50%)
2. Bungkil kelapa (protein 19-23%)
3. Bungkil kacang (protein 0-15%)
4. Tepung ikan (protein 42,3-68,8%)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan itik rambon diantaranya adalah bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur, dan jumlahnya tidak berlebihan. Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan, air minum diberikan secara adlibitum (Cahyono, 2011)
Perkandangan
Persyaratan kandang yang harus dipenuhi dalam pemeliharaan itik rambon adalah kandang itik rambon harus mudah dibersihkan, sirkulasi udara lancar, dan cukup untuk mendapatkan sinar matahari. Berikut ini beberapa tipe kandang yang dapat dipilih untuk pemeliharaan itik rambon sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya:
Kandang sistem postal
1. Lantai kandang dari tanah yang dipadatkan, bagian atas dilapisi sekam/serbuk gergaji.
2. Seluruh ruangan kandang dinaungi atap.
3. Apabila sampai dewasa (produkdi) kepadatan kandang dapat mencapau 4 ekor/m2
Kandang sistem koloni
Kandang sistem koloni merupakan kombinasi antara sistem terkurung dan dilepas, ciri kandang koloni yaitu:
1. Lantai tanah terbuat dari tanah yang dipadatkan atau disemen dan dialasi dengan litter.
2. Atap kandang menggunakan sistem atap berlubang
3. Pagar umbaran dibuat dengan tinggi 75 cm dilengkapi dengan peralatan makan dan minum.
4. Dinding terbuat dari bambu atau kayu.
Kandang sistem batere
1. Satu kotak untuk satu itik (ukuran 45 x 35 x 60), bahan dapat terbuat dari bambu atau kawat.
2. Lantai kandang sedikit miring untuk memudahkan telur menggelinding keluar.
3. Usahakan tempat makan dan minum berada diluar kotak (bagian depan kandang)
4. Semua kotak dijadikan satu tempat, diberi atap serta dinding dipagar dengan bambu/kawat.
5. Untuk anak itik digunakan indukan.
Luas lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik rambon sebagai berikut:
1. Umur 1 hari-1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m2
2. Umur 1-2 minggu, kepadatannya 18 ekor/m2
3. Umur 2-3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m2
4. Umur 5-6 minggu, kepadatannya 10 ekor/m2
Reproduksi
Umur awal produksi itik rambon relatif cepat yaitu 169 hari, dan produksi telur itik
rambon betina berkisar antara 220-260 butir/ekor/tahun dengan bobot telur
rata-rata sekitar 60-70 gram. Itik rambon memiliki
pertumbuhaan yang sangat cepat dan memiliki birahi yang tinggi sehingga itik
rambon cepat bereproduksi, itik rambon termasuk kedalam tipe itik petelur.
potensi tersebut menunjukkan bahwa kualitas genetik itik rambon sangat baik.
perkawinan itik rambon dilakuakan dengan perkawinan secara terus menerus dengan
rumpun atau galur dalam satu spesies yang digunakan untuk pemurnian. Untuk menghasilkan bibit itik rambon dengan daya tetas tinggi diperlukan rasio itik jantan dan betina 1:6 sampai 8. Seleksi itik rambon dapat dilakukan mulai dari DOD. Standar mutu itik rambon yang baik antara lain Sehat, tidak cacat, bentuk dan warna bulu seragam.upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki produktivitas seekor itik adalah perbaikan terhadap mutu genetik disamping perbaikan pakan dan manajemen. Perbaikan mutu genetik itik rambon merupakan alternatif yang relatif efektif karena akan memberikan dampak yang lebih permanen (Susanti dan Prasetyo, 2008)
Pemilihan telur itik rambon yang baik, antara lain:
1. Umur telur tidak lebih dari 7 hari.
2. Bentuk dan besar serta berat telur seragam.
3. Kulit kerabang halus, bersih, dan ketebalannya rata.
Pemilihan anak itik atau DOD yang baik, antara lain:
1. Penampilan tegap, gesit, dan lincah.
2. Mata menonjol, bening, dan hidup.
3. Bagian rongga perut terasa lembut dan kenyal.
4. Pusar kering dan tertutup.
5. Kaki tampak kokoh
6. Bulu halus, lembut, mengkilap yang menutup seluruh tubuh.
Produk itik rambon
Itik rambon memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena selain dapat
dimanfaatkan sebagai bibit dan telur konsumsi itik rambon juga dapat dijadikan
komoditas penghasil daging yang baik. Produksi telur itik rambon betina berkisar antara 220-260 butir/ekor/tahun dengan bobot telur rata-rata sekitar 60-70 gram. Hasil
utama dari usaha itik rambon adalah telur itik, sedangkan hasil tambahannya
berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging, kotoran sebagai pupuk
kandang, dan bulu itik. Pada umumnya telur dijual dalam dua bentuk yaitu telur
segar dan telur olahan seperti telur asin dan telur pindang. Cara pengasinan
telur itik terdiri dari dua cara yaitu cara basah dan cara kering. Cara basah
yaitu dengan melakukan perendaman telur itik dalam larutan garam jenuh,
sedangkan cara kering yaitu dengan menggunakan bahan pembungkus seperti tanah
liat, bubuk bata, atau bahan lain yang dicampur dengan garam. Selain diolah
menjadi telur asin, telur itik dapat diolah juga menjadi telur pindang yaitu
dengan memanfaatkan telur itik yang retak/pecah. Bahan yang dibutuhkan adalah
air, daun jambu biji, daun bawang merah, garam, dan cuka secukupnya. Telur
dimasukkan dalam campuran bahan-bahan tersebut dan dimasak selama 60 menit
sampai bumbu-bumbu meresap. Telur pindang kurang tahan lama disimpan
dibandingkan dengan telur asin. Agar pemeliharaan itik dapat lebih
menguntungkan maka hasil tambahan atau hasil produksi selain telur dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin diantaranya yang dapat dimanfaatkan yaitu kotoran dan bulu itik. Kotoran itik juga dapat dimanfaatkan atau dijual sebagai pupuk kandang. Selain itu, bulu
itik dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan yaitu untuk pembuatan
shuttle cock, pupuk, makanan ternak, perhiasan, dan bahan pengisi perlengkapan
tidur seperti selimut, sleeping bag, dan bantal (Sukmaya dan Rismayanti, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono B., 2011.
Budidaya Udang Laut. Pustaka Mina. Jakarta.
Haqiqi, S.H. 2008.
Mengenal Beberapa Jenis Itik Petelur Lokal. Fakultas. Peternakan Universitas
Brawijaya. Malang.
Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 700/Kpts/PD.410/2/2013 Tentang Penetapan Rumpun Itik Rambon.
Setioko, A. R.,
Syamsudin., M. Rangkuti., H. Budiman dan A. Gunawan. 2005. Budidaya Ternak
Itik. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, Badan Litbang
Pertanian. Bogor.
Sukmaya, Rismayanti,
Y. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Itik. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Jawa Barat
Susanti, T. dan
Prasetyo L. H. 2008. Pendugaan Parameter Genetik Sifat-Sifat Produksi Telur
Itik Alabio. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Balai
Penelitian Ternak. Bogor
Komentar
Posting Komentar